Belum berakhirnya masa pandemi covid-19 dan semakin ketatnya persaingan lembaga keuangan, tidak terkecuali BPR, menghadapi kelesuan ekonomi dan daya beli masyarakat yang menurun, sehingga berdampak pada penurunan kinerja keuangan.
Penghimpunan dana, seperti tabungan dan deposito serta penyaluran kredit diprediksi pada tahun 2021 mengalami perlambatan dan kredit bermasalah (NPL) mengalami peningkatan di atas ambang batas 5 persen.
” Namun tidak semua BPR akan mengalami penurunan kinerja seperti itu. Apabila BPR mampu menyiapkan SDM kompeten dan profesional, insyaallah bisa membalikkan keadaan, justru bisa tumbuh dan berkembang dengan baik, ” demikian diungkapkan Direktur Amalia Consulting, Minggu malam (17/1-2021).
Untuk mengantisipasi situasi tersebut, pada awal tahun 2021 beberapa BPR mengawali kegiatan dengan menyelenggarakan training yang terkait dengan peningkatan kemampuan dan ketrampilan soft skill. Agar SDM BPR sigap dan tahan banting dalam menghadapi situasi yang serba sulit.
Salah satunya adalah PT BPR BKK Karangmalang (Perseroda) Sragen. Di tengah pandemi dan krisis ekonomi, BPR yang beraset 734 milyar ini tengah siap melakukan ekspansi pasar dengan membuka kantor cabang di luar Sragen dan merekrut 20 calon pegawai baru.
Calon pegawai baru sebelum terjun di lapanan dibekali dengan pendidikan bankir professional berupa ketrampilan soft skills diantaranya self coaching, sales coaching dan service excellence berbasis coaching, menghadirkan narasumber Direktur Amalia, Suharno, Kamis dan Jumat (14-15 Januari 2021).
” Pendekatan coaching dipilih agar calon pegawai baru, memiliki kesadaran diri dalam mengembangkan potensi personil dan profesionalnya secara optimal, ” ungkap Suharno.
Lebih lanjut, dosen prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Unisri ini, memaparkan pendekatan coaching sangat tepat diterapkan dalam kegiatan selling maupun pelayanan prima untuk melayani prospek maupun nasabah di era milenial.
” Kelebihan penerapan sales coaching yaitu dapat merangkul prospek dan nasabah secara natural. Mereka memutuskan menjadi nasabah atau debitur muncul dari kesadaran diri, bukan karena trik penjualan yang menjebak atau karena manipulasi informasi dari staf marketing,” tandasnya.
Pendidikan bankir professional ditutup oleh Direktur Utama PT BPR BKK KARANGMALANG, H. Raji, SE, MM, yang berharap pasca pendidikan calon pegawai segera dengan cepat menyesuaikan diri dan terjun langsung ke lapangan dengan menerapkan bekal yang sudah diperoleh selama pendidikan (*)